11/9/10

Dari Mekanik Jadi Taipan Terkaya Rusia


Rahasia kesuksesan Lisin, menurut Finans, adalah bekerja keras dan tidak terlibat politik.

Seorang mantan mekanik yang semula dikenal berasal dari kalangan proletar yang sukses kini dinobatkan sebagai orang terkaya Rusia.

Majalah bisnis Rusia, Finans pada terbitan awal pekan ini menyebutkan jagoan baja Vladimir Lisin sebagai orang terkaya dengan total harta US$ 18,8 miliar.

Posisi kedua ditempati oleh Mikhail Prokhorov, pemain perbankan dan industri logam dengan kekayaan US$ 17,8 miliar. Tahun sebelumnya, dia berada di posisi pertama.

Roman Abramovich, yang memegang tim bola Inggris Chelsea berada di urutan ketiga dengan kekayaan US$ 17 miliar.

Ini adalah pertama kalinya, Abramovich yang gagal berada di dua peringkat teratas, kendati majalah Rusia itu menyebutkan bahwa kekayaannya cukup membiayai tim Liga Primer hingga 100 tahun ke depan.

Lisin dikenal sebagai pengusaha yang mengendalikan Novolipetsk, salah satu produsen peleburan baja terbesar di dunia. Dia juga memiliki perusahaan listrik.

Dilahirkan pada 1956, Lisin memperoleh pekerjaan pertamanya pada 1975 sebagai mekanik di perusahaan batu bara Soviet. Pria yang menikah dan memiliki tiga anak ia hobi menembak dan dikenal sebagai perokok berat. 

Dia belajar Institute Metalurgi di Siberia. Pada 1992, dia bergabung dengan perusahaan perdagangan, Trans-World Group yang mengontrol industri baja dan alumunium Rusia.

Ketika mitranya berpisah pada 2000, Lisin menerima 13 persen saham perusahaan hingga berkembang menjadi pemegang saham pengendali.

Rahasia kesuksesan Lisin, menurut Finans, adalah bekerja keras dan tidak terlibat politik. Dia menghindari kesalahan serupa yang dilakukan oleh Mikhail Khordorkovsky, mantan orang kaya Rusia yang masuk penjara pada 2003 setelah menantang presiden Vladimir Putin.

Deputi Editor Finans, Andrei Shkolin mengatakan taipan Rusia telah beruntung akibat pemulihan ekonomi global. Total aset dari 10 orang terkaya Rusia melonjak dari US$ 75,9 miliar tahun lalu menjadi US$ 139 miliar pada 2010.

No comments:

Post a Comment