11/9/10

Richard Branson: Pisahkan Bisnis dan Politik

Pemilik Virgin Company, Richard Branson menuturkan betapa bahayanya korupsi dalam suatu negara. Untuk itu, masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih partai yang akan berkuasa agar negara terbebas dari korupsi.

"Saya berbicara secara global bukan hanya Indonesia, korupsi itu dampaknya sangat berbahaya," ucap Branson dalam kuliah umum 'Inspiring Lecture Series' yang diadakan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Hotel Kempinski Jakarta, Senin malam 27 September 2010.
Miliarder berambut gondrong ini menuturkan, korupsi hanya akan membuat biaya bisnis lebih besar dan menyengsarakan orang. Tingginya tingkat  korupsi, kata dia, tergantung dari masyarakatnya, untuk itu masyarakat diharapkan agar lebih cerdas memilih.

Selain itu, Brason mengatakan betapa bahayanya jika bisnis dicampuradukkan dengan politik. Menurutnya, bisnis dan politik adalah dua hal yang berbeda. Politikus adalah orang yang harus berani mengambil kebijakan untuk publik sehingga harus siap setiap saat. Sedangkan pebisnis orang yang dinamis dalam beraktivitas.

"Pebisnis selalu berpindah-pindah kota dan negara, maka jika digabungkan dengan politik itu dapat menghancurkan profesionalisme," kata dia.

Brason menyontohkan, PM Italia, Silvio Berlucosni yang mencampuradukkan antara politik dengan bisnis sehingga menghancurkan karir politik dan bisnis yang telah ia bangun.
Dalam forum tersebut Brason menyarankan kepada Silvio Berlucosni meninggalkan bisnisnya untuk fokus dalam politik. "Berlucosni selalu muncul di televisinya setiap malam dan itu menghancurkan bisnisnya," ujar dia.

Namun apa jawaban yang disampaikan Brason ketika mendapat pertanyaan dari seorang peserta apa yang seharusnya dilakukan anak muda untuk membangun negara? Dengan tangkas ia menjawab, "Jadilah politikus dan jangan menjadi pebisnis."

"Kalau mau bantu negara, jadilah politikus karena hanya segelintir orang baik yang menjadi politikus," ucapnya disambut tawa peserta.

No comments:

Post a Comment