11/9/10

Sering Minum Soda Picu Masalah Otot


Konsumsi soda berlebihan menyebabkan menurunnya kadar potasium dalam darah.

Minuman ringan atau softdrink bersoda saat ini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat modern. Di setiap tempat makan cepat saji, minuman bersoda selalu disajikan sebagai pendamping.
Di Indonesia, mungkin konsumsi minuman bersoda belum terlalu tinggi. Tapi di Amerika Serikat, bisa dikatakan minuman bersoda ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seperti halnya air.
Padahal, minuman bersoda bisa dibilang hampir tidak ada nutrisinya. Selain tinggi kalori dan menyebabkan kegemukan, minuman bersoda juga bisa menyebabkan masalah pada tulang dan gigi.
Menurut penelitian kesehatan terbaru, terlalu banyak minuman bersoda juga bisa menimbulkan masalah otot. Problem otot yang diakibatkan terlalu banyak minum soda itu disebut hipokalemia.
Penderita hipokalemia ini mengalami penurunan level potassium dalam darah yang mengakibatkan gangguan pada fungsi vital otot. Gejalanya bisa mengalami lemah otot hingga mati rasa seperti lumpuh.
Penelitian oleh ilmuwan dari Yunani ini dilakukan dengan meminta responden meminum dua hingga sembilan liter soda per hari. Dua dari peserta adalah ibu hamil yang sudah mendapat pemeriksaan dari rumah sakit dan dinyatakan mengalami kekurangan potassium dalam darah.
Satu responden hamil berusia 21 tahun, mengonsumsi cola tiga liter sehari. Ia mengaku sering mengalami kelelahan, tidak nafsu makan, dan mual-mual hingga muntah.
Melalui alat elektrokardiogram diketahui ia mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung dan rendahnya kadar potassium dalam darah.
Sedangkan responden hamil satunya mengonsumsi tujuh liter soda sehari selama 10 bulan. Ia juga mengalami kadar potassium rendah dalam darah dan melemahnya kemampuan otot-otot tubuh.
Kedua responden itu mengalami pemulihan setelah berhenti total minum soda dan mendapat asupan potassium melalui pembuluh darah.
Penelitian ini dimuat dalam International Journal of Clinical Practice.
“Kita mengonsumsi softdrink lebih besar daripada sebelumnya. Dan hal itu berpengaruh pada peningkatan keluhan kesehatan akibat soda termasuk masalah gigi, tulang, sindrom metabolism dan diabetes,” kata Dr. Moses Elisaf dari University of Ioannina.
“Dan yang cukup mengkhawatirkna sekarang adalah masalah hipokalemia yang menyerang otot.”
Menurut Elisaf, tiga kandungan utama dalam minuman bersoda yaitu glukosa, fruktosa dan kafein adalah alasan utama pemicu hipokalemia.
“Tapi produk minuman bersoda yang mencantumkan label tanpa kafein juga bisa memicu hipokalemia karena kandungan fruktosanya bisa menyebabkan diare,” kata Elisaf.

No comments:

Post a Comment